Semuanya Dimulai Dari Suatu Visi”
Oleh: C. Richard Mandalora
“Visi” adalah sebuah ide pemikiran dimasa datang dan menjadi suatu imajinasi yang kuat sebagai harapan. Kata “visi” juga mengarahkan kita kepada suatu persepsi visual yang memberi gambaran kepada kemampuan untuk melihat kondisi saat ini dan memformulakannya untuk pertumbuhan mendatang. Wujudnya adalah suatu bentuk ide, dan terkait dengan tujuan yang akan dituju dan diekspresikan dalam suatu terma nilai. Penempatan yang tepat jika “visi” merupakan ide atau angan-angan masa depan, karna ia akan membantu pemimpin untuk memberikan suatu energi dan lompatan melalui sumberdaya yang dapat melahirkan angan-angan menjadi kenyataan.
Pendekatan strategis dalam suatu kepemimpinan organisasi pendidikan memerlukan arahan dan tujuan. Pendefinisian “visi” secara jelas oleh pemimpin memerlukan komitmen yang kuat dan mencangkup semua lapisan organisasi pendidikan mulai dari kepala sekolah, guru, dan staf lainnya. Kepemimpinan dalam manajemen pendidikan yang efektif akan memberikan hasil berupa mutu pendidikan yang baik bagi siswanya. Aspek utama dalam menjalankan suatu kepemimpinan tersebut adalah: Menyusun arah, tujuan, dan sasaran organisasi. Pemimpin organisasi pendidikan/sekolah seharusnya berangkat dari tujuan dasar disertai dengan prinsip yang jelas dalam pelaksanaannya. “Mendefinisikan tujuan adalah fungsi utama administrasi, dan sebuah organisasi dibangun untuk mencapai cita-cita atau sasaran aktivitas kelompok.” (Culberston, 1983).
“Visi” yang dirumuskan dengan baik oleh pemimpin, dalam organisasi sekolah seharusnya mampu memberikan sinergi dalam bentuk: Komitmen dan energi, menciptakan arti dalam berkerja, menjembatani masa sekarang dan mendatang serta memberikan standar bagi mutu pelayanan dari seluruh pembentuk organisasi pendidikan tersebut. Mengkomunikasikan “visi” oleh pemimpin dan seluruh pengikutnya di sekolah merupakan sebuah proses yang membutuhkan prioritas dan kehati-hatian jika diinginkan berhasil dan sukses. Proses menentukan tujuan organisasi adalah inti dari manajemen, dimana penyusunannya dilakukan oleh pemimpin dan boleh dipengaruhi oleh situasi luar. Popularitas pemimpin ber-“visi” terbukti dalam penelitian tentang Teacher Training Agency (TTA) di Inggris. Pemimpin organisasi pendidikan, dituntut untuk menetapkan dan mewujudkan “Visi” dalam kepemimpinan sekolah, (Glatter dan Weindling, 1993).
“Visi” Dalam Organisasi Pendidikan
Tahapan dalam mengimplementasikan suatu “visi” diorganisasi pendidikan adalah:
Tahap Identifikasi -à Tahap Merumuskan --à Tahap Implementasi.
Tahap Identifikasi: Pemimpin dapat mengidentifikasi dan menemukan adanya suatu kebutuhan dari bentuk “visi” disuatu organisasi pendidikan/sekolah melalui pengamatan misalnya: Apakah organisasi sekolah mulai kehilangan legitimasi, posisi pasar dan reputasi untuk berinovasi? Apakah para karyawan mulai dari guru hingga administrasi mengeluhkan ketidak adanya tantangan dan kesenangan dalam bekerja? Apakah terlihat adanya kebingungan akan arah dan tujuan dari organisasi pendidikan/sekolah tersebut? Jawaban dari permasalahan tersebut adalah apakah pemimpin sudah menentukan dengan benar suatu “Visi” dari organisasi tersebut?
Tahap Merumuskan: “Visi” yang baik dapat terlihat dan dirasakan oleh para anggota pengikutnya. Untuk membentuk hal tersebut maka terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin, yaitu: Seberapa luas cakupan orientasi “visi” tersebut di masa mendatang? Seberapa luas “visi” itu nantinya dapat memberikan standar tingkat kesempurnaan serta dapat merefleksikan ide yang tinggi? Sejauhmana “visi” tersebut dapat merefleksikan keunikan dan berbagai kompetensi dari organisasi? Seberapa luas “visi” tersebut dapat menjadi inspirasi dan menumbuhkan komitmen bagi pengikut? Apakah “visi” tersebut juga sejalan dengan sejarah atau budaya serta nilai-nilai yang ada pada organisasi tersebut. Pemimpin dapat menjadikan berbagai aspek diatas sebagai wacana yang harus diperhatikan dalam membentuk suatu Kepemimpinan dengan suatu “visi”.
Tahap Implementasi: Peran dari seorang pemimpin organisasi pendidikan/sekolah dalam melakukan perubahan sangatlah penting, karena dialah agen perubahan yang memberikan keputusan dan perubahan penting diorganisasi tersebut. Ada beberapa keputusan penting yang harus dilakukan nantinya oleh seorang pemimpin organisasi pendidikan/sekolah dalam operasional kerja, dapat dijelaskan sbb:
Adanya nilai2 hakiki yang harus konsisten dengan tujuan utama dari pendidikan, misalnya : bagaimana upaya2 dalam mencerdaskan bangsa. Pemimpin juga harus menentukan upaya terbaik dalam mengelola suatu lembaga pendidikan sesuai dengan “visi” nya, misalnya: melakukan perubahan dalam struktur organisasi kelembagaan agar lebih terintegrasi dalam melaksanakan inovasi. Pemimpin menyusun standard operasi prosedur dari berbagai proses kerja disekolah, untuk diarahkan dan dikembangkan menuju “visi” tersebut. Pemimpin harus menemukan ketrampilan apa yang dibutuhkan untuk dapat dikembangkan dan ditingkatkan dari para pengikut dalam upaya melakukan proses pekerjaan berdasarkan arahan dari “visi” tersebut.
Kelebihan dari suatu kepemimpinan visioner: Pemimpin dapat memberikan inspirasi dan menguatkan komitmen dari para pengikutnya. Pemimpin juga dapat merefleksikan keunikan dari karakter organisasi yang dipimpinnya. Kepemimpinan visioner dapat mengarahkan secara gamblang rencana strategis suatu proses kerja dari organisasi. Pemimpin dapat pula memberikan nilai lebih kepada masyarakat luas melalui proses hasil akhir yang nyata dari kegiatan organisasi yang dipimpinnya.
Kelemahan dari suatu kepemimpinan visioner: Sebagai seorang agen perubahan dalam suatu organisasi, pemimpin harus dapat menempatkan “visi” sebagai sebuah cita-cita yang akan dicapai, pemahaman yang salah mengakibatkan kesesatan dari tujuan yang diangan-angankan. Sebuah “visi” yang sangat baik jika diarahkan oleh pemimpin dengan tidak tepat melalui kesalahan tindakan akan menimbulkan ketidakpercayaan dan keraguan terhadap ide atau angan-angan tersebut, bahkan sikap antipati terhadap kepemimpinannya.
Kesimpulan: Kepemimpinan Visioner merupakan jawaban terhadap suatu keadaan optimisme yang diinginkan dimasa datang bagi sebuah organisasi. Pemimpin menjadi agen perubahan dengan memberikan arahan dan bimbingan bagi pengikutnya untuk mencapai cita-cita tersebut. Ketepatan suatu “visi” dan kepemimpinan yang kuat serta berkarakter akan menjadikan organisasi tersebut semakin besar dan kuat dengan berbagai ide-ide baru untuk mengikuti cita-cita yang ada.
Daftar Bacaan :
- Nanus, Burt. “Visionary Leadership: Creating a compelling sense of direction for your organization”. Jossey-Bass Inc., 1992.
- Bush, Tony & Coleman, Marianne. “ Strategic Management: Educational Leadership”. IRCI, 2006.
- Wahjosumidjo. “Kepemimpinan Dan Motivasi”. Penerbit Ghalia Indonesia. 1987.
- Sagala, Syaiful. “ Manajemen Strategik Dalam Meningkatkan Peningkatan Mutu Pendidikan”. Penerbit Alfabeta, Bandung. 2007.
- Northouse, Peter. “ Leadership Theory And Practice”. Sage Publication. 1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar