10/05/2008

Sistim Manajemen Kinerja

Pengertian & Tujuan

Perfomance Management System (PMS), didalam bahasa Indonesia disebut juga Sistim Manajemen Kinerja (SMK), dapat dijelaskan pengertiannya sebagai :

Suatu proses dalam upaya menciptakan komitmen dan pemahaman bersama antara pekerja dan atasannya mengenai hal yang akan dilaksanankan dalam suatu bidang tugas, dan juga bagaimana cara dalam mencapainya. Menurut arti dari bahan lain yaitu : Bahwa Sistem Manajemen Kinerja (SMK) adalah suatu langkah untuk menciptakan pemahaman bersama tentang apa yang hendak di-capai perusahaan, unit kerja, atasan dan bawahan. SMK juga berarti proses bagaimana cara mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dilaksanakan, dan dipantau bersama serta metoda evaluasi/penilaiannya.[1]

Tujuan dari proses manajemen kinerja adalah menunjukkan suatu closed loop control system yang proaktif, dimana strategi fungsional dan korporasi dijabarkan ke dalam seluruh proses bisnis, aktivitas, tugas-tugas dan personil, serta feedback yang dimaksudkan melalui sistem pengukuran kinerja untuk memberikan keputusan manajemen yang tepat. Menurut bahan kuliah Bp.Marps tujuan SMK adalah: Mendorong kemampuan, perubahan perilaku dan menciptakan komitmen bersama antara pekerja dan atasannya guna mencapai peningkatan kinerja yang menjadi unggulan pribadi maupun perusahaan.

Kinerja.

Menurut Barry Cushway (2002) “Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan”.

Menurut materi kuliah DR.Marps Kinerja didefinisikan sebagai: Hasil kerja seorang pekerja yang merupakan bagian dari proses manajemen dalam organisasi yang dapat ditunjukan buktinya secara kongkret dan dapat diukur melalui perbandingan dengan standar kerja yang ada. Komponen-komponen dari kinerja sendiri meliputi:

  1. Hasil kerja.
  2. Pekerja, proses kerja atau organisasi.
  3. Terbukti secara kongkrit.
  4. Dapat diukur.
  5. Dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan.

Proses manajemen kinerja adalah proses mengenai pengaturan kinerja perusahaan yang seiring dengan tujuan serta strategi fungsional dan korporasinya. Tujuan dari proses manajemen kinerja adalah menunjukkan suatu closed loop control system yang proaktif, dimana strategi fungsional dan korporasi dijabarkan ke dalam seluruh proses bisnis, aktivitas, tugas-tugas dan personil, serta feedback yang dimaksudkan melalui sistem pengukuran kinerja untuk memberikan keputusan manajemen yang tepat. Esensinya, proses manajemen kinerja mendefinisikan bagaimana sebuah organisasi menggunakan berbagai sistem untuk mengatur kinerjanya.

Sistim Manajemen Kinerja

Kerangka ruang lingkup SMK bergantung kepada Grand strategi dan Rencana Strategis dari suatu organisasi yang ada. Melalui perangkat pendekatan berupa langkah-langkah penggunaan ISO, Balanced Score Card, TQM, dll, proses manajemen kinerja dapat dilakukan dalam suatu organisasi.

Tujuan Sistim Manajemen Kerja (SMK) adalah:

1. Meningkatkan prestasi kerja karyawan.

2. Meningkatkan produktivitas.

3. Meningkatkan minat dan pengembangan pribadi.

4. Perusahaan untuk dapat menyusun program pelatihan dan pengembangan karyawan.

5. Menyediakan alat, sarana untuk membandingkan prestasi kerja karyawan dengan tingkat gaji dan imbalan.

6. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengeluarkan perasaan dan pemikirannya tentang pekerjaan atau hal-hal yang ada kaitannya.

Sementara manfaat SMK yakni

a. Meyakinkan bahwa target dan proses kerja yang diharapkan dapat tercapai;

b. Tidak adanya tumpang tindih pekerjaan atau sebaliknya ada pekerjaan yang tidak tertangani;

c. Sebagai alat menerima dan memberikan umpan balik, sehingga karyawan dapat mengetahui kinerjanya di perusahaan dan terciptanya komunikasi yang efektif;

d. Sebagai alat pengembangan individu dan perusahaan.

Ciri-ciri dari Sistim Manajemen Kerja (SMK) adalah:

1. Jelas sasaran kerja dan ditetapkan bersama.

2. Fokus dalam penilaiannya adalah dalam 1 tahun.

3. Evaluasi kinerja bersifat partisipatif.

4. Menilai prestasi dan perilaku secara komprehensif.

5. Penilaian yang objektif.

6. Proses bimbingan yang berkelanjutan.

7. Rentan ranking penilaian yang lebih lebar.

8. Kinerja dikaitkan dengan imbalan.

9. Sasaran kerja aplikatif.

10. Sederhana penggunaannya.

Kompetensi Dalam SMK

Sesuai dengan pengertian kompetensi terdahulu yaitu: Kemampuan/keahlian dan karakteristik berupa pengetahuan, sikap perilaku dan ketrampilan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatan secara profesional, efektif dan efisien.

Dalam SMK terdapat beberapa elemen dari kompetensi, yaitu:

  1. Ketrampilan (skills).
  2. Pengetahuan (knowledge).
  3. Nilai/peran sosial (social role).
  4. Citra diri (Self concepts).
  5. Sifat (traits)
  6. Motif (motives).

Siklus Sistim Manajemen Kerja (SMK) terdiri dari operasi kegiatan-kegiatan:

1. Perencanaan

Yaitu dimana pada awal tahun penilaian, pekerja dan atasan menetapkan sasaran kerja.

2. Bimbingan

Dilakukan secara terus menerus/kontinyu dari hari kehari dan diformalkan pada bulan keenam ditahun penilaian.

3. Monitoring & Evaluasi

Dimana dilakuka diakhir tahun bersama-sama dengan review oleh atasan penilai untuk mendapatkan masukan bagi penghargaan kinerja (merit increase), pengembangan kinerja dan pelatihan, mutasi, corrective actions




Tolok Ukur Keberhasilan Sasaran Kerja

1. Kuantitas : Seberapa banyak produksi yang ingin dihasilkan?

2. Kualitas : Seberapa baik mutu hasil kerja yang ingin dicapai.

3. Biaya : Berapa alokasi biaya untuk mencapai sasara kerja.

4. Waktu : Kapan sasaran kerja/produksi dicapai

5. LK3 : Apa ukuran lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja

Prinsip Evaluasi Kinerja.

1. Tidak ada kejutan, konsisten dengan feedback.

2. Persiapan yang teliti (formulir evaluasi).

3. Jadwal yang tepat.

4. Partisipasi dan interaksi dua arah.

5. Hubungan individu dengan kinerja kelompok

6. Fokus mendatang (keberhasilan, permasalahan, solusi)

Langkah Pelaksanaan Evaluasi Kinerja.

1. Sampaikan tujuan dan topik diskusi.

2. Tetapkan rating kinerja.

3. Tetapkan rating kinerja.

4. Diskusikan faktor pendukung dan penghambat dalam mencapai prestasi kerja.

5. Ringkas trend kinerja dan ide-ide untuk peningkatan.

6. Tetapkan waktu untuk pertemuan selanjutnya untuk penetapan sasaran kinerja periode berikutnya.


[1] Bahan Lokakarya Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi Menjaga Harmoni Membangun, PT Asuransi Jasa Indonesia, 2008.


Bacaan & Referensi Dr. Marps Marpaung, 2008


Tidak ada komentar: