1/15/2009

Konsep Membangun



KONSEP MEMBANGUN : PAHAMI KONDISI ALAM, MAKA DIHASILKAN HUNIAN YANG NYAMAN
Ditulis Oleh : Charle Richard Mandalora, ST.,MT

Selain denah dan tampak rumah yang cantik, ada berbagai kriteria lain yang harus diperhitungkan dalam rancangan rumah tinggal, salah satunya adalah kemampuan bangunan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan disekelilingnya, Alangkah baiknya jika kita mengetahui paling tidak dasar dari pemikiran rancangan tersebut secara umum, karena hal ini menyangkut kenyamanan rumah yang nantinya akan kita huni.

Alam memiliki kekuatan sangat besar yang dapat berdampak buruk ataupun baik bagi kehidupan manusia, hal ini amat bergantung dari kemampuan adaptasi kita terhadapnya. Manusia yang dalam kegiatannya tidak mengindahkan kondisi alam, dapat berdampak buruk terhadap kualitas maupun kehidupan manusia itu sendiri. Banyak kejadian2 akibat pengaruh buruk tersebut seperti: polusi yang tinggi, pencemaran, banjir, tanah longsor, Epidemi penyakit, dll. Disisi lain dengan kekuatan alam yang besar tersebut dapat memberikan kontribusi yang sangat baik bagi kehidupan manusia, jika kita dapat beradaptasi dan mengelolanya dengan baik.
Memahami kondisi alam lingkungan sekitar kita amatlah perlu pada saat kita merencanakan pembangunan hunian dilingkungan tersebut, alangkah sangat baiknya jika perencanaan hunian yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi alam yang ada.

Rumah Tinggal
Dalam salah satu skala mikro yaitu pembangunan hunian tinggal, dengan melakukan pemahaman terhadap keadaan alam disekelilingnya dan melakukan beberapa langkah penyesuaian dalam desainnya maka diharapkan akan mendapatkan rumah tinggal yang cukup nyaman dihuni. Beberapa sifat alam yang dapat diadaptasi dan dimanfaatkan adalah sebagai berikut :
1. Temperatur harian rata2.
2. Kondisi umum udara.
3. Kecepatan hembusan angin.
4. Arah matahari terbit pagi hari.
Masing-masing faktor inilah yang dapat dilakukan penyesuaian dalam mendesain hunian tinggal, yang diharapkan akan memberikan pengaruh positif secara alami terhadap calon penghuninya. Langkah penyesuaian yang akan dibicarakan dalam topik ini adalah melalui beberapa langkah khusus dalam mendesain hunian dalam menyiasati sifat alam tersebut diatas.
I. Temperatur Harian Rata2 Dan Kondisi Umum Udara
Manusia perlu untuk melakukan berbagai penyesuaian dalam merencanakan suatu hunian tinggal dengan kondisi iklim lingkungan untuk memberikan unsur protektif dan kenyamana untuk tinggal dan menetap.
Pada daerah dengan suhu rata2 yang cukup panas seperti di Indonesia ( 31-340C ), faktor ini akan mempengaruhi kenaikan suhu ruangan didalam rumah. Untuk mengurangi kenaikan suhu tersebut maka diperlukan adanya suatu proses pendinginan ( cooling process ), yang bertujuan untuk menjadikan ruangan akan terasa lebih nyaman. Pada alternatif proses alami, dapat mengandalkan aliran sirkulasi udara dan menyiasati beberapa detail dari rancangan hunian. Berikut diberikan contoh menyiasati rancangan untuk daerah beriklim Tropis.
Proses Penyesuaian
Suatu rancangan awal untuk proses pendinginan alami hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Buatlah rancangan denah rumah dengan mengurangi adanya dinding sekat pembatas ruangan yang dinilai tidak perlu. Siasati penggunaan ruangan yang menyatu untuk berbagai fungsi : misalnya ruang tamu dan ruang keluarga, yang berada diruang tanpa pembatas sekat. Sebagai pembatas alternatif dapat digunakan variasi perbedaan peil tinggi lantai atau penggunaan perangkat interior yang ditata apik sesuai selera. Rancangan ini akan membantu adanya proses sirkulasi perputaran udara menjadi lebih baik.
2. Rancanganlah penggunaan lubang ventilasi hawa pada bagian depan, belakang, samping kiri dan kanan bangunan dibagian dinding vertikal yang datar. Sebab ventilasi ini akan berfungsi sebagai jalur masuk dan keluarnya aliran sirkulasi udara pada setiap ruangan. Ventilasi dapat dibuat menyatu dibagian atas kusen pintu atau jendela, juga dapat dibuat suatu lubang khusus (Ventilation Hole) pada bagian atas dinding.
3. Buatlah lubang ventilasi dibagian muka, belakang atau samping rumah pada bagian dinding sopi2 (dinding menerus keatas sebagai kedudukan rangka atap), yang berfungsi sebagai aliran masuk dan keluarnya udara pada ruang diantara plafond dan penutup atap (loteng), karena ruang ini sangat berpotensi menyalurkan radiasi panas yang berasal dari bahan penutup atap dan berpengaruh pula pana ruang dibawahnya. Dengan adanya aliran udara tersebut, maka panas radiasi tersebut akan dinetralisir mengikuti aliran angin kearah keluar diudara bebas.



4. Perlu direncanakan ventilasi tambahan bagi ruangan yang digunakan sebagai aktifitas khusus yang banyak menghasilkan energi panas misalnya pada ruang dapur, dengan pemakaian instalasi fan penghisap hasil aktifitas masak memasak tadi yang berupa panas, asap dan sekaligus bau dapat disalurkan melalui suatu saluran menuju keudara bebas. Langkah ini dapat mengurangi radiasi panas yang dihasilkan oleh aktivitas diruang tersebut.
5. Dalam memilih bahan penutup atap rumah anda, pilihlah bahan atap yang dapat melindungi dan menyerap panas sinar matahari langsung dengan baik. Hal ini dapat dikonsultasikan kapada produsen bahan penutup atap yang banyak beredar sekarang ini. Genteng konvensional berbahan tanah liat/keramik adalah salah satu bahan yang cukup baik dalam upaya meredam panas.
6. Sebaiknya rencanakan pembuatan denah bangunan dengan dinding terluar dari rumah memiliki jarak kosong terhadap dinding pagar halaman/kavling (A), hal ini dapat membantu proses pendinginan alami dari dinding rumah dengan bantuan hembusan angin. Jika lokasi kavling tidak terlalu besar dapat dibuat alternatif model dengan dinding tekuk sudut (B)
7. Rencanakan pemasangan penutup plafond dengan elevasi dari lantai yang dibuat lebih tinggi, buatlah misalnya > 3.15 ), karena hal ini akan menghambat proses pemanasan yang terjadi di ruang tersebut sehingga dapat dengan cepat dinetralisir oleh aliran angin yang masuk.
8. Akan sangat membantu jika kemiringan atap dibuat dengan derajat sudut kemiringan yang lebih besar, sehingga akan didapatkan ruang loteng yang lebih besar, hal ini akan memperlambat proses pemanasan yang terjadi di ruang loteng dari radiasi panas genteng penutup, situasi ini menjadikan ruang loteng akan lebih cepat didinginkan oleh aliran udara yang masuk dan keluar melalui lubang ventilasi (point 3). Atap model ini banyak dijumpai pada bangunan tempo dulu berarsitektur Indonesia klasik peninggalan penjajah Belanda.
9.


10.Pergunakanlah warna-warna cat pada dinding luar (exterior) yang bersifat tidak menyerap panas sinar matahari, karena pengaruh radiasi panas hasil serapan akan diteruskan ke bagian dinding diruang dalam bangunan (interior), dan meningkatkan suhu ruangan dalam. Pergunakanlah warna yang memantulkan sinar matahari, dapat disebutkan jenis-jenis warna putih atau warna yang cerah yang dapat memantulkan dengan baik radiasi panas pada dinding luar. Jika anda ingin lebih bervariasi dapat digunakan warna yang cerah untuk bidang dinding yang besar dengan kombinasi warna lainnya yang lebih gelap untuk bidang yang lebih kecil.
11. Tanamilah halaman depan dengan pohon yang rindang karena hal ini dapat menahan terik sinar matahari secara langsung dan partikel debu yang beterbangan akibat hembusan angin, selain itu pohon yang rindang juga membantu proses penyerapan senyawa karbon dioksida sehingga lingkungan disekitar rumah kita akan terasa lebih sejuk pada siang hari.
12. Pergunakan penutup jendela seperti vertical blind atau tirai kain berwarna cerah untuk melindungi masuknya sinar matahari secara langsung kedalam ruangan atau penggunaan kaca film di kaca yang dapat mereduksi sinar hingga 60 %. Juga dapat dipergunakan Canopy pelindung jendela untuk melindungi sudut penyinaran matahari untuk jendela-jendela yang secara langsung terkena sinar matahari.

II. Sinar Matahari.

Arah matahari terbit perlu diketahui, karena penempatan tampak muka rumah tinggal yang baik mengambil arah 45-900 terhadap arah datangnya sinar pagi. Masuknya sinar matahari pagi dengan berbagai partikel bebas yang berguna kedalam rumah, dapat menghangatkan dan menetralisir bakteri sisa aktivitas pada malam hari. Hembusan angin yang terjadi dari arah ini juga dapat mengikat senyawa karbon yang berasal dari sisa aktifitas didalam rumah. Dampak positif juga terjadi pada kualitas dan pergantian udara didalam rumah, namun kesemuanya itu harus dengan syarat bahwa seluruh sirkulasi udara dapat mengalira dengan baik. Dari hal mereduksi panas matahari yang terjadi, penempatan tampak muka pada arah ini cukup baik karena tidak memberikan sinar matahai baik pagi dan sore yang langsung tertuju kebagian muka dan belakang rumah.



Akhirnya dengan beberapa penyesuaian bagi fisik bangunan seperti diuraikan diatas, cukup menjajikan hunian anda menjadi lebih nyaman ketika menghuni rumah baru yang tercinta. Selamat menghuni !!

Tidak ada komentar: